Rencana terkadang bisa meleset
bisa karena alasan yang tidak bisa dihindari, bisa juga karena alasan yang yah
sebenarnya bisa dihindari bahkan tidak perlu dibuat alasan tapi nyatanya itu
harus terjadi. Termasuk juga ketika memiliki rencana ingin simpan uang begitu
rekening terisi. Nyatanya rekening hanya terisi sampai pertengahan bulan, di
pertengahan menguap alias numpang lewat.
Dulu, sebelum menikah, saya juga
termasuk salah satu di antaranya. Hanya saja, ketika orangtua saya mulai menerapkan
aturan keras kepada saya, terpaksa rencana simpan
uang harus dilakukan. Sekarang saya mulai disiplin simpan uang.
Apalagi karena sudah menikah
bukan hanya simpan uang tetapi mulai menambah dengan memiliki aset. Lantas
awalnya bagaimana bisa disiplin sehingga akhirnya simpanan uang bisa menggemuk
bahkan berlebih.
Awalnya…
Karena awalnya sulit menyisihkan
uang 10% begitu terima uang, akhirnya orangtua mendisiplinkan dengan memberi
hadiah celengan berbentuk mobil sport idaman saya. Untungnya sang celengan
bukan berbentuk celengan ayam yang harus dipecahkan lebih dulu. Celengan saya
menggunakan kunci mirip kunci mobil, di mana sang kunci dipegang orangtua saya.
Setiap hari saya berusaha menyisihkan uang sebesar 10% dari uang jajan yang
dikasih orangtua hari itu.
Mulai bertambah…
Ketika sudah mulai melewati usia
sekolah, dan masuk universitas orangtua mulai membebaskan saya memiliki rekening
sendiri dari simpanan uang celengan idaman saya itu. Ayah yang memberikan kunci
itu untuk membuka celengan mobil saya karena dianggap sudah mandiri dan dewasa.
Saya hitung uangnya dan mulai membuka rekening atas nama saya pribadi di bank
yang ditunjuk ayah saya. Rasanya bangga dan haru karena saya buka rekening dari
hasil kerja keras mendisiplinkan diri setiap hari selama 18 tahun. Setelahnya
saya sudah mulai bisa simpan uang setiap bulan 10% setiap ayah transfer uang ke
saya di awal bulan. Walaupun begitu saya masih sering simpan uang di celengan mobil saya jika hari itu ada kelebihan
uang. Uang saya jadi bertambah banyak, karena selain menyisihkan di awal bulan,
tapi saya juga disiplin simpan uang di celengan dan menyetorkan setiap
minggunya.
Sekarang…
Tabungan itu sempat menjadi dana
darurat saya saat memutuskan resign dari pekerjaan dan memulai langkah menjadi
wirausahawan. Tabungan itu sebagian jadi modal awal saya buka usaha, dan operasional sehari-hari. Tidak hanya
tabungan, saya sekarang mulai simpan uang pada produk investasi yang aman, memberikan return tinggi dan tetap setiap
bulan.
Salah satu produk investasi
pilihan saya adalah sukuk
ritel. Investasi di mana return yang diberikan bukan berupa bunga tapi
imbalan sewa sesuai akad yang digunakan.
Kamu juga bisa seperti saya jika
mau menerapkan cara disiplin seperti
pengalaman saya, kuncinya tekad yang kuat dan jangan mau dimanja oleh keinginan.
Harus bisa bedakan antara keinginan dan kebutuhan. Biarpun celengan yang dibeli
bentuknya mirip tokoh favorit, atau barang idaman seperti milik saya. Namun
jika tekadnya tidak kuat, rencana hanya akan tinggal rencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar